Google+

Bulan 'Super' Mengakibatkan Gempa Bumi Jepang



Gempa bumi dan tsunami dahsyat yang menimpa Jepang, Jumat (13/3/2011) lalu, disebut-sebut sebagai akibat pergerakan bulan yang disebut bulan 'super' yang menyebabkan kejadian-kejadian tak terduga di Bumi. Benarkah?

Sejumlah ahli astrologi memprediksi, 19 Maret nanti, posisi Bumi dan bulan akan sangat dekat untuk pertama kalinya sejak 1992, yaitu berjarak 221.567
mil (356.577 kilometer). Gravitasi dari bulan itulah yang disinyalir menyebabkan berbagai kekacauan di Bumi.

Klaim itu ditegaskan ahli astrologi Richard Nolle yang meyakini bahwa pergerakan bulan merupakan penyebab utama bencana-bencana alam di Bumi.

"Bulan super memiliki asosiasi sejarah dengan badai besar, gelombang yang sangat tinggi juga gempa bumi," papar Nolle dalam wawancara bersama radio ABC sebagaimana dikutip Daily Mail, Minggu (13/3/2011).

Namun, pernyataan itu segera disanggah para ilmuwan yang menilai teori tersebut tidak lebih dari omong kosong.

"Mungkin saja bulan akan berjarak satu atau dua kilometer lebih dekat dengan Bumi ketimbang biasanya. Tapi, kejadian itu sama sekali tidak berpengaruh apa-apa," ungkap Dr David Harland, seorang ahli sejarah angkasa dan penulis.

Ahli seismologi di Universitas Bristol, Profesor George Helffrich, pun menyatakan hal serupa. "Omong kosong. Bulan tidak memiliki efek apapun yang bisa mengakibatkan gempa bumi," tukasnya.

"Jika bulan menyebabkan gempa-gempa besar, artinya bulan juga akan mengakibatkan jutaan gempa kecil yang terjadi setiap hari. Tidak ada ketergantungan waktu dari kejadian itu, karenanya, tidak ada efek dari bulan," imbuh Helffrich.

okezone.com

No comments: